Rabu, Juli 02, 2008

Cinta Mendalam, Hujan Nan Berkabut

Cinta mendalam, hujan nan berkabut
Gedung-gedung basah tersiram hujan
Teringat saat pertama kali berjumpa
Kau dan aku, ramainya jalan raya
Walau angin bertiup kencang
Segala tetap tampak indah

Cinta mendalam, hujan nan berkabut
Belum terlambat untuk bertemu
Untuk apa terburu-buru
Gunung dan sungai beriringan
Senandung lengking teteskan air mata
Cinta pun bergejolak

Cinta mendalam, hujan nan berkabut
Menatap gedung-gedung tinggi
Cinta dipendam sendiri
Berharap di musim semi, musim panas, gugur, dan dingin
Berharap tanpa terbalas, ke manakah burung bisa terbang pulang?

Tidak ada komentar: