Ku tengadahkan kepalaku
Menatap langit yang seolah hendak runtuh
Ku topangkan tanganku mengepal ke udara
Bersiap menahan reruntuhan kuasa Sang Agung
Mataku menatap pada segumpal darah yang mengalir dengan luka menganga
Tergores belati kepedihan
Tanganku ingin meraihnya, menolongnya
Apa daya, tanganku tak mampu, tak sampai
Aku menyesalkan kejadian itu
Peristiwa pahit menggores hati
Seharusnya ku kepakkan sayapku
Membawamu terbang keluar dari kubangan dusta
Bab 10: Cahaya Biru Membawa Misteri
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar